Kamu dan Gorengan yang Sisa Satu
Gorengan, hari itu aku menghadiri tahlilan, setelah semua ritual seperti biasa acara makan. Satu persatu gorengan kami makan, sampe sisa satu. Aku mau tapi malu, dia juga mau tapi malu. Walaupun piringnya lebih dekat denganku.
Pada akhirnya dia berhasil melawan malu, dia dapat gorengan yang tinggal satu. Iya cuma satu itu, gak ada gorengan lain lagi. Aku menyesal tapi gorengan sudah berlalu, aku malu lagi, kali ini pada diri sendiri, kenapa kalah dengan rasa malu.
Kamu, kamu juga begitu, aku menyesalimu. Aku dan dia sama, sama punya peluang untuk mendapatkan kamu. Tapi aku malu, terlalu malu memberitahumu kalau aku mau.
Dia, dia tak sepertiku, dia mampu melawan malu. Dia mampu memberitahumu, dan sialnya kamu mau.
Kalian, kalian menikah.
Aku, aku belajar, belajar melawan malu ketika mau.
Aku, aku belajar, belajar melawan malu ketika mau.
Kamu dan gorengan yang sisa satu, aku menyesal aku malu.
Kamu dan gorengan yang sisa satu, dulu kalian lebih dekat denganku.
Kamu dan gorengan yang sisa satu, penyesalan besarku.
Kamu dan gorengan yang sisa satu, aku rindu.
Kamu dan gorengan yang sisa satu, dulu kalian lebih dekat denganku.
Kamu dan gorengan yang sisa satu, penyesalan besarku.
Kamu dan gorengan yang sisa satu, aku rindu.
Kalo
No comments :
Post a Comment